Konsep Dasar Sistem Informasi | Sistem informasi merupakan penerapan sistem didalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen. Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Informasi diperoleh dari sistem informasi.
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto HM (2005:11) sebagai berikut :
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”
Sistem informasi bukan merupakan hal yang baru. Yang baru adalah komputerisasinya. Sebelum ada komputer, teknik penyaluran informasi yang memungkinkan manajer merencanakan serta mengendalikan operasi telah ada. Komputer menambahkan satu atau dua dimensi, seperti kecepatan, ketelitian dan penyediaan data dengan volume yang lebih besar yang memberikan bahan pertimbangan yang lebih banyak untuk mengambil keputusan. Sistem informasi merupakan penerapan sistem di dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen.
Sistem merupakan suatu kumpulan elemen–elemen yang saling berkaitan erat satu sama lainnya dan bertanggung jawab atas proses masukan (input) sehingga menjadi keluaran (output), maka informasi disini bisa di definisikan sebagai data yang di olah untuk menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Dimana informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan yang strategis tentang apa yang akan di jalankan selanjutnya, selain itu juga informasi yang berkualitas dapat mengurangi ketidakpastian sehingga mengetahui dengan jalas maksud dan tujuannya.
Informasi merupakan darah yanng mengalir didalam tubuh organisasi, sehingga apabila suatu sisitem yang ada kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh. Sumber informasi adalah data yang merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact).
Informasi yang dikatakan berkualitas memiliki tiga (3) syarat yaitu :
· Akurat, artinya informasi yang ada atau telah tersedia kebenaran dan kevalidannya teruji sehingga seminimal mungkin menutup dari kesalahan-kesalahan yang menyesatkan sehingga membuat penerima informasi tidak menjadi bias.
· Tepat waktunya, artinya jelas bahwa informasi yang di dapat si penerima tidak terlambat, sehingga dalam mengantisipasi atas informasi yang ada tepat hal ini bisa dipahami dengan mudah dengan memberikan contohnya dalam keseharian, misalnya harga koran hari ini jauh lebih mahal dari harga koran kemarin.
· Relevan, artinya informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.
Informasi bersifat dinamik, sehingga informasi mengalami suatu siklus. Ilustrasi siklus informasi bisa di gambarkan sebagai berikut :
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut dan membuat suatu keputusan untuk tindakan selanjutnya, yang berarti akan menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat suatu data kembali. Data tersebut di tangkap sebagai masukan (input) dan di proses kembali lewat model dan begitu seterusnya.
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto HM (2005:11) sebagai berikut :
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”
Sistem informasi bukan merupakan hal yang baru. Yang baru adalah komputerisasinya. Sebelum ada komputer, teknik penyaluran informasi yang memungkinkan manajer merencanakan serta mengendalikan operasi telah ada. Komputer menambahkan satu atau dua dimensi, seperti kecepatan, ketelitian dan penyediaan data dengan volume yang lebih besar yang memberikan bahan pertimbangan yang lebih banyak untuk mengambil keputusan. Sistem informasi merupakan penerapan sistem di dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen.
Sistem merupakan suatu kumpulan elemen–elemen yang saling berkaitan erat satu sama lainnya dan bertanggung jawab atas proses masukan (input) sehingga menjadi keluaran (output), maka informasi disini bisa di definisikan sebagai data yang di olah untuk menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Dimana informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan yang strategis tentang apa yang akan di jalankan selanjutnya, selain itu juga informasi yang berkualitas dapat mengurangi ketidakpastian sehingga mengetahui dengan jalas maksud dan tujuannya.
Informasi merupakan darah yanng mengalir didalam tubuh organisasi, sehingga apabila suatu sisitem yang ada kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh. Sumber informasi adalah data yang merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact).
Informasi yang dikatakan berkualitas memiliki tiga (3) syarat yaitu :
· Akurat, artinya informasi yang ada atau telah tersedia kebenaran dan kevalidannya teruji sehingga seminimal mungkin menutup dari kesalahan-kesalahan yang menyesatkan sehingga membuat penerima informasi tidak menjadi bias.
· Tepat waktunya, artinya jelas bahwa informasi yang di dapat si penerima tidak terlambat, sehingga dalam mengantisipasi atas informasi yang ada tepat hal ini bisa dipahami dengan mudah dengan memberikan contohnya dalam keseharian, misalnya harga koran hari ini jauh lebih mahal dari harga koran kemarin.
· Relevan, artinya informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.
Informasi bersifat dinamik, sehingga informasi mengalami suatu siklus. Ilustrasi siklus informasi bisa di gambarkan sebagai berikut :
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut dan membuat suatu keputusan untuk tindakan selanjutnya, yang berarti akan menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat suatu data kembali. Data tersebut di tangkap sebagai masukan (input) dan di proses kembali lewat model dan begitu seterusnya.