Home » , » Landasan Teori Pada Penelitian

Landasan Teori Pada Penelitian

Written By Unknown on Jumat, 25 Januari 2013 | Jumat, Januari 25, 2013

Landasan Teori Pada Penelitian | Landasan teori ini sangat penting dan perlu ditegakkan agar penelitian yang dilakukan mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba, sehingga inilah yg mencirikan bahwa penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.
Neumen (2003) Researchers use throty differently in various types of research, but some type of theory is present in most social research (Penelitian menggunakan teori yang berbeda dalam berbagai jenis penelitian, tetapi beberapa jenis teori ada pada sebagian besar penelitian sosial)
Cooper and Schindler (2003) A theory is a set of systematically interrelated concepts, definition, and proposition that are advanced to explain and predict phenomena or fact. (Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena (fakta)
Karlinger (1978) Theory is a set on interrelated construct (concepts), definitions, and proposition that present a systematic view of phenomena by specifying relations among variables, with purpose of axplaining and predicting the phenomena (Teori - seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yg berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematis, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena).
Sitirahayu Hadinoto (1999) suatu teori akan memper-oleh arti yg penting bila ia lebih banyak dapat melukis-kan, menerangkan dan meramalkan gejala yang ada.
Mark (1963) membagi 3 macam teori yg berhubung-an dengan data empiris, yaitu:
1. Teori yang deduktif: memberi keterangan yang di-mulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan
2. Teori yang induktif  adalah cara menerangkan dari data ke arah teori. Dlm bentuk ekstrim titik pandang yang positi-vistik ini dijumpai pada kaum behaviorist
      3. Teori yg fungsional: disini nampak suatu interaksi pengaruh antara data & perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pem-bentukan kembali mempengaruhi data.
Berdasarkan tiga pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa teori dapat dipandang:
  1. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang ter-susun secara logis yang biasanya sifat hubungan yang deduktif. Suatu hukum menunjukkan suatu hubungan antara variabel2 empiris yang bersifat ajeg dan dapat diramal sebelumnya.
  2. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok hukum yang di-peroleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu. Artinya orang mulai dari data yang diperoleh dan dari data datang suatu konsep yang teoritis (induktif)
  3. Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara me-nerangkan yang menggeneralisasi. Disini biasanya terdapat hubungan yang fungsional antara data dan pendapat yang teoritis.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, maka secara umum teori mempunyai 3 (tiga) fungsi yaitu:
  1. Menjelaskan (explanation)
  2. Meramalkan (prediction)
  3. Pengendalian (control)
B. Tingkatan dan Fokus Teori
Numan (2003) Divided into three levels of theory, namely:  micro, meso, & macro. Macro level theory: small slices of time, space, or a number of people. The concept are usually nor very abstract. Meso level theory: attempts to link macro and micro levels or to operate at an intermediate level. Macro level theory: concerns the operation of large aggregates such as social institutions, entire culture systems, and whole societies. It uses more concepts that are abstract (Tingkatan teori terbagi menjadi tiga , yaitu: mikro, meso dan makro. Tkt makro teori: irisan kecil waktu, ruang or sejumlah orang. Konsep ini biasanya juga sangat abstrak. Tingkat Meso teori: mencoba untuk menghubungkan tingkat makro dan mikro or untuk beroperasi pada tingkat menengah. Tingkat makro teori: keprihatinan pengoperasian agregat besar seperti institusi sosial, sistem budaya seluruh, dan seluruh masyarakat. Ini menggunakan konsep yang lebih yang abstrak).
The focus of the theory can be divided into three, namely:
       Substantif theory is developed for a specific area of social concern, such as deliquent gangs, strikes, diforce, or ras relation (Teori substantif dikembangkan untuk wilayah tertentu dari kepedulian sosial, seperti geng deliquent, pemogokan, diforce, atau hubungan ras)
       Formal theory is developed for a broad conceptual area in general theory, such as deviace; socialization, or power (Teori formal di-kembangkan untuk area konseptual luas dlm teori umum, seperti deviace, sosialisasi, atau kekuasaan)
       Midle range theory are slightly more abstract than empirical generalization or specific hypotheses. Midle range theories can be formal or subtantive. Midle range theory is princippally use in sociology to guide empirical inquiry (Midle range theory sedikit lebih abstrak dari generalisasi empiris or hipotesis tertentu. Ber-bagai teori Tengah dapat formal atau subtantive. Berbagai teori Tengah adalah princippally digunakan dalam sosiologi untuk me-mandu penyelidikan empiris)
Kegunaan Teori dalam Penelitian
Cooper & Schindler (2003) kenjelaskan bahwa kegunaan teori adalah:
  1. Theory norrows the range of fact we need to study (Teori norrows kisaran kenyataan kita perlu mempelajari)
  2. Theory suggest which research approachesare likely to yield the greatesmearning (Teori menyarankan mana penelitian approachesare kemungkinan untuk menghasilkan greatesmearning yang)
  3. Theory suggest a system for the research to impose on data in order to classify them in the most meaningful way (Teori menunjukkan suatu sistem untuk penelitian untuk memaksakan data untuk mengklasifikasikan mereka dengan cara yang paling bermakna)
  4. Theory summarizes what is known about object of study and states the uniformmities that lie beyond immediate observation (Teori merangkum apa yang diketahui tentang objek studi dan menyatakan uniformmities yang berada di luar pengamatan langsung)
  5. Theory can be used to predict further fact that should be found (Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta lebih lanjut yang harus ditemukan)
Wiliam Wiersma (1986) basically, theory helps provide a frame work by serving as the point of departure for pursuit of a research problems. The theory identifies the crucial factors. It provides a guide for systematizing and interrelating the various facets of research/ How ever, besider providing the systematic view of the factors under study, the theory also may very well identify gaps, weak points, and inconsistencies that indicate the need for additional research. Also, the development of theory may light the way for continued research on the phenomena under study. Another function of theory is provide one or more generalization that can be test and used in practical applications and further research”.
Wiliam Wiersma (1986) pada dasarnya, teori membantu menyediakan kerangka kerja dengan menjabat sebagai titik tolak u/ mengejar suatu masalah penelitian. Teori ini meng-identifikasi faktor-faktor penting. Ini memberikan panduan bagi sistematisasi dan interrelating berbagai segi penelitian / Bagaimana pernah, besider memberikan pandangan sistematis dari faktor-faktor yang diteliti, teori juga mungkin sangat baik mengidentifikasi kesenjangan, titik-titik lemah, dan inkonsistensi yg menunjukkan perlunya penelitian tambahan. Selain itu, perkembangan teori dapat menerangi jalan untuk penelitian lanjutan pada fenomena yang diteliti. Fungsi lain dari teori adalah menyediakan satu atau lebih generalisasi yang dapat menguji dan digunakan dalam aplikasi praktis dan penelitian lebih lanjut
Gawin (N. S. Sukmadinata, 2005) menyata-kan bahwa fungsi teori a/ “……..the theory help the researcher to analyze data to make shorthand summarization or synopsis of data and relations, and suggest new things to try out” ("... ... .. teori ini membantu peneliti untuk menganalisis data u/ membuat summarization singkatan atau sinopsis data dan hubungan, dan menyarankan hal-hal baru untuk menco)
Ciri-ciri teori yang baik menurut Mouly adalah:
  1. A theoritical system must permit deduction which be tested emperically (Suatu sistem teori harus memungkinkan deduksi yang akan diuji emperically)
  2. A theory mus be compatible both with observation and with previously validated theory (Sebuah teori mus akan kompatibel baik dengan observasi dan dengan teori sebelumnya divalidasi)
  3. Theories must be stated in simple terms, that theory is best which explains the most in the simplest form (Teori harus dinyatakan dalam istilah yang sederhana, teori yang terbaik yang menjelaskan paling dalam bentuk yang paling sederhana)
  4. Scientofic theories must be based on empirical facts and relatioship (Teori-teori ilmiah harus didasarkan pada fakta empiris dan relatioship)
Dalam kaitan dengan kegiatan penelitian, fungsi teori adalah:
  1. Digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variabel yang akan diteliti
  2. Pediksi dan pemandu untuk menemukan fakta – untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan penyataan yang bersifat prediktif
  3. Digunakan untuk membahas hasil penelitian, dan selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah
C. Deskripsi Teori
       Deskripsi teori dlm suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yg relevan dengan variabel yang diteliti.
       Berapa jlh kelompok teori yang perlu dideskripsikan, tergantung pd luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jlh variabel yang diteliti. Artinya bila suatu penelitian terdapat tiga variabel independen dan satu variabel dependen, maka teori yang perlu dides-kripsikan ada empat.
       Sumber bacaan yg baik harus memenuhi tiga kriteria, yaitu: relevansi, kelengkapan, dan kemutakhiran kecuali penelitian sejarah.

Langkah2 untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sbb:
  •  Tetapkan nama variabel yg diteliti & jlh variabelnya.
  •  Cari sumber2 bacaan yg sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti
  •  Lihat daftar isi setiap buku dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti
  • Cari definisi setiap variabel yg akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu sumber dgn sumber lainnya dan pilih definis yg paling sesuai dgn penelitian yg akan dilakukan
  • Baca seluruh topik buku yang sesuai dengan variabel yg akan diteliti, lakukan analisa, renungkan & buatlah rumus dgn bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
  • Deskripsikan teori2 yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dlm bentuk tulisan dgn bahasa sendiri dan sumbernya harus dicantumkan.
 Sumber : Dr. Siradjuddin, SE.,M.Si.,”Landasan Teori, Kerangka Pikir Dan Hipotesis”, Makassar,2 0 1 1
Share this article :
 
Support : Amalkan Ilmu Berbagi Untuk Semua | Blog SEO Arul
Copyright © 2013. Amalkan Ilmu Berbagi Untuk Semua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger