MAKASSAR, UPEKS—Keinginan Pemprov Sulsel menekan angka pe-ngangguran akhir-nya terwujud. Itu terlihat dari tingkat pengangguran yang mengalami penurunan signifikan.
Agustus 2011 lalu jumlah pengangguran mencapai 236.926 orang atau mengalami penurunan dibandingkan realisasi tahun sebelum-nya pada bulan yang sama mencapai 298.952 orang.
Penurunan angka pengangguran menandakan, kualitas pertumbuhan ekonomi Sulsel mencapai angka 8,04 persen sangat berkualitas. Pemprov tidak henti-hentinya menurunkan angka pe-ngangguran. Salah satu langkah yang akan dilakukan yakni mempertemukan antara penyedia lapangan kerja dengan tenaga kerja yang dikemas dalam Job Fair. Kegiatan tersebut rencana digelar 29-30 November 2011.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja (Kadisnakertrans) Sulsel, Saggaf Saleh mengatakan, jika dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengangguran boleh dikata bahwa kualitas ekonomi Sulsel cukup baik. Korelasi antara pertumbuhan ekonomi dengan berkurangnya pengangguran patut disyukuri. Itu menandakan, kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo mampu betul-betul memperhatikan kualitas ekonomi Sulsel. “Satu yang patut kita syukuri bahwa angka pengangguran Agustus tahun ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu bulan yang sama. Ini menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi sejalan dengan turunnya angka pengangguran,” ungkapnya kepada Upeks.
Menurutnya, penurunan jumlah pengangguran berdampak pada besarnya indikator tingkat pengangguran terbuka di Sulsel. Angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2011 mengalami penurunan dibandingkan dengan TPT tahun sebelumnya yaitu dari 8,4 persen pada Agustus 2010 turun menjadi 6,6 persen di Agustus 2011.
Lebih jauh dia mengatakan, secara keseluruhan struktur ketenagakerjaan mengalami perubahan yang cukup berarti. Dimana jumlah angkatan kerja Agustus mencapai 3.612.424 orang atau bertambah hampir 41,1 ribu orang dibandingkan jumlah kerja pada Agustus 2010 yang besar 3.571.317 orang. Sedangkan jumlah penduduk yang bekerja Agustus 2011 sebesar 3.375.498 orang pekerja atau mengalami peningkatan 103,1 ribu pekerja dibandingkan keadaan Agustus 2010 tahun lalu.
Secara terpisah, Ketua Apindo Sulsel, La Tunreng mengatakan, menurunnya angka pengangguran menandakan bahwa kondisi secara umum perekonomian Sulsel menggembirakan. Ini juga terkait dengan kinerja pemerintah yang terus menunjukkan ke arah perbaikan.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Sulsel, Dr Syarkawi Rauf mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sulsel yang tinggi sekitar 8,04 persen jauh lebih tinggi dibandingkan nasional. Pencapaian ini sudah sejalan dengan target pemerintah propinsi untuk menurunkan angka pengangguran menjadi kurang dari 9 persen atau bahkan kurang dari 5 persen pada tahun 2013.
“Hal ini mencerminkan bahwa pertumbuhan ekonomi Sulsel tidak lagi hanya ditopang oleh sektor ekonomi yang padat modal seperti sektor keuangan. Pertumbuhan ekonomi Sulsel juga ditopang oleh kegiatan yang bersifat padat karya, seperti industri pengolahan dan kegiatan di sektor pertanian,” ungkapnya saat dihubungi melalui selularnya, Kamis (10/11) kemarin. Namun, lanjutnya, pencapaian ini baru merupakan signal positif saja bahwa pembangunan sudah mulai kembali ke jalur yang benar untuk mendukung kebijakan ekonomi pro growth, pro job, pro poor, dan pro environment. “Harus juga diamati lebih jauh berapa jumlah lapangan kerja yang tercipta dari peningkatan sekitar 1 persen pertumbuhan ekonomi. Idealnya, 1 persen kenaikan pertumbuhan akan menambah sekitar 400 ribu lapangan kerja baru,” ungkapnya.
sumber : http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=75598
