·
Wirausaha adalah orang yang menciptkan kerja bagi
orang lain dengan cara mendirikan dan mengembangkan perusahaan miliknya sendiri
dan bersedia mengambil resiko pribadi dalam menemukan peluang secara kreatif
menggunakan potensi dirinya untuk mengenali produk, mengelola dan menentukan
cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkan serta
mengatur permodalan operasinya. Ciri umum dari seorang wirausaha yaitu
kemampuan mengubah sesuatu menjadi lebih baik atau menciptakan sesuatu yang
benar-benar baru.
·
Faktor
demografi wirausaha dan keberhasilan usaha kecil yaitu yang pertama adalah usia
dan keberhasilan usaha skala kecil. Ciri khas perkembangan karier yaitu usia
dewasa awal (18 tahun-40 tahun), usia dewasa madya (40 tahun-60 tahun), usia
dewasa akhir( usia di atas 60 tahun). Yang kedua yaitu keterlibatan dalam
pengelolaan usaha sejenis dan keberhasilan usaha skala kecil. Ketiga yaitu
pendidikan dan keberhasilan usaha skala kecil.
·
Berwirausaha memerlukan usaha dan upaya yang sangat
tinggi. Dalam berwirausaha kita di tuntut untuk menyediakan barang dan jasa
bagi orang lain. Kualitas barang dan jasa yang diproduksi yang dihasilkan harus
memenuhi standar yang telah ditetepkan. Dengan demikian seorang wirausahawan
seharusnya memiliki wawasan yang luas tentang bidang yang telah dikuasainya.
·
Dikatakan
bahwa pendidikan merupakan salah satu factor yang menunjang keberhasilan usaha
skala kecil dengan asumsi bahwa pendidikan yang lebih baik akans memberikan
pengetahuan yang lebih baik dalam mengelola usaha.
·
Ciri yang
paling menunjang dalam wirausaha yaitu kreatifitas dan inovasi. Kreativitas
menenkankan pada munculnya gagasan baru, sedangkan inovasi lebih terkait dengan
penerapan gagasan ke dalam produk yang berguna. Dengan kata lain, kreativitas
adalah syarat untuk inovasi. Kreativitas seseorang dibentuk oleh sifat ,
kepribadian, pelatihan dan pengalaman. Sifat dan kepribadian ini akan
menentukan prestasi kreatif seseorang.
·
Kevitt dan Lawton menggunakan tiga indicator
dalam mengukur kinerja organisasi yaitu:
a.
Produktivitas,
b.
Perubahan ditingkat kepegawaian,
c.
Rasio financial.
·
Munandar dengan menggabungkan pendapat locke,
siegle dan Lane, menyebut tiga faktoryang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu
factor intrinsic pekerjaaan, factor gaji dan factor penyelia. Hambatan hambatan
yang ditemukan penyebab gagalnya usaha yaitu kurangnya kemampuan manajeria,
kurangnya pengalaman, kurangnya modal
dan ketidakmampuan menanggapi perubahan dan beradaptasi terhadap perubahan.
·
Adapun sifat sifat unggul yang diperoleh dari
tujuan penelitian yang pernah dilakukan yaitu:
a.
Percaya diri, terdiri dari sifat yakin, mandiri,
individualitas, optimism, kepemimpinan dan dinamis.
b.
Originalitas, terdiri dari inovatif, kreatif,
dll.
c.
Beriorentasi manusia,
d.
Beriorentasi hasil kerja,
e.
Beriorentasi masa depan, dan
f.
Berani ambil resiko.
·
Menurut Miner, tipe kepribadian wirausaha dapat
menentukan bidang usaha yang akan membawa kepada keberhasilan. Berdasarkan
penelitiannya selama 20 tahun, ia menemukan bahwa seorang wirausaha akan berhasil
bila ia mengikuti achieving route tertentu sesuai tipe kepribadiannya.
·
Personal achiecver akan sukses bila terus menerus
mengatasi dan menghadapi krisis, dan dalam menghadapi segalanya berusaha
sedapat mungkin bersifat positif.
·
Supersaleperson akan berhasil kalau memanfaatkan
banya waktunya untuk menjual dan meminta meminta orang lain mengelola
bisnisnya.
·
Real manager akan berhasil kalau ia memulai usaha
baru dan mengelolanya sendiri usaha tersebut.
·
Ekspert idea generation akan berhasil kalau terjun
ke bisnis teknologi tinggi.
·
Adapsi-inovasi adalah suatu dimensi dasar dari
kepribadian yang relevan untuk analisis perubahan organisasi. Konsep Kirton
mengenai perilaku adapsi inovasi dipengaruhi pendapat Roger tentang kualitas
yang menarik. Orang yang kreatif memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
a.
Kurang memiliki rasa kagum terhadap pengetahuan
tradisional
b.
Bermain secara kompulsif dengan gagasan
gagasannya.
c.
Memperlihatkan kebutuhan yang tinggi akan
pengakuan sosial yaitu keinginan agar gagasannya dinilai baik, tanpa perlu
consensus mereka.
·
Soltz mengelompokkan orang ke dalam tiga tipe
pendaki puncak keberhasilan yaitu quitter, champer dan climber. Quitter adalah
mereka yang langsung menyerah atau tidak memanfaatkan peluang. Champer adalah
mereka yang cepat puas dengan apa yang telah dicapai walau bisa mencapai
keberhasilan yang lebih tinggi lagi kalau mereka menginginkannya lagi. Dan tipe
climber adalah orang orang yang terus menerus mendaki tangga keberhasilan
hingga mencapai puncak tertinggi meskipun menemui berbagai banyak macam
rintangan. Mereka mungkin terkadang berhenti sejenak sekedar untuk mengatur
strategi dan mengumpulkan energy, tetapi mereka akan terus mendaki.
·
Kekenyalan terhadap berbagai hambatan ini terdiri
dari empat komponen, yaitu :
a.
Reach adalah seberapa jauh rintangan yang ditemui
itu mempengaruhi hal hal dalam kehidupan.
b.
Ownership dan original adalah persepsi orang
terhadap rintangan atau hambatan.
c.
Control adalah kemampuan melihat mengontrol
hambatan dalam kehidupan sehari-hari.
d.
Endurance adalah sejauh mana kita melihat
rintangan itu sebagai sesuatu yang terus terjadi, cepat berlalu dan tidak akan
terjadi lagi.
·
Orang memutuskan untuk menjadi wirausaha bukan
karena dia tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang baik. Banyak wirausaha yang berpendidikan
baik dan memiliki pekerjaan yang mapan sebelum memutuskan menjadi seorang
wirausaha. Seorang mau menjadi seorang wirausaha karena tidak takut untuk
bekerja keras, tetapi justru menganggap kerja keras itu sebagai tantangan.
Keputusan untuk memulai usaha sendiri juga mensyaratkan adanya motivasi
internal, seperti ingain beraktualitas.
Klasifikasi
usaha skala kecil menurut omzet yaitu :
1
2
3
4
5
|
Omzet
dibawah Rp 10 juta
Omzet
Rp 10 juta sampai Rp 50 juta
Omzet
Rp 50 juta sampai Rp 200 juta
Omzet
Rp 200 juta sampai Rp 500 juta
Omzet
Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar
|
·
Jenis- jenis usaha skala kecil yang ditemukan
saan penelitian sedang berlangsung yaitu manufaktur, jasa, perdagangan dan
industry, transportasi, kontruksi, industry rumah tangga, kerajinan, penginapan
dan rekreasi serta pertambangan.
·
Banyak ahli yang beranggapan bahwa kepemimpinan
sebagai salah sesuatu yang penting dalam proses inovasi. Menurut Scott,
kepemimpinan kharismatik pada organisasi yang sederhana akan memunculkan tipe
hubungan yang intensif.
·
Model interaksionis pertama kali dikemukakan oleh
Woodman dan Schoenfeldt. Ia mengajukan model melihat kenyataan bahwa
kreativitas dapat diselidiki dari perspektif perbedaan kepribadian, perbedaan
gaya kognitif dan psikologi sosial yang menggabungkan perilaku ketif
individual, perilaku kretif sosial dan perilaku kreatif organisasi.