Berita
tentang penemuan makam kuno di tepian
Sungai Lusi yang di dalamnya ditemukan kain
kafan yang masih utuh membungkus tulang kerangka manusia yang usianya sudah ratusan tahun sangat
hangat di perbincangkan akhir-akhir ini berikut beritanya yang saya
ambil dari
suaramerdeka.com
suaramerdeka.com
GROBOGAN, suaramerdeka.com - Raut muka setiap orang
yang datang di tepian Sungai Lusi di Dusun Geneng, Desa Kedungrejo,
Kecamatan Grobogan, Jumat (16/12) terlihat seolah tak percaya atas apa
yang dilihatnya. Selain diherankan atas penemuan makam kuno di tepian
Sungai Lusi itu, masyarakat takjub pada mayat yang ditemukan Bagiyo
warga setempat, di lokasi tersebut.
"Saya heran sekali. Saat makam kuno itu dibongkar, ditemukan kain
kafan yang masih utuh membungkus tulang kerangka manusia. Padahal
usianya suah ratusan tahun," kata Rosyidi (50), sesepuh desa setempat
usai mempimpin doa pembongkaran makam di tepi Sungai Lusi.
Penemuan makam tersebut kali pertama diketahui Bagiyo, warga
setempat. Melalui mimpi, Bagiyo ditemui orang tua yang mengaku bertempat
tinggi di tepi Sungai Lusi, Dusun Geneng, Desa Kedungrejo. Orang yang
ada didalam mimpi Bagiyo itu, mengaku iri melihat temannya bisa hidup
enak.
"Dalam mimpinya, Bagiyo diminta memindahkan jasad orang tersebut ke
makam Dusun Geneng. Karena penasaran, pagi harinya Bagiyo sengaka
mendatangi tepian Sungai Lusi seperti yang ada di mimpinya. Dia kaget
melihat kain kafan tertanam di tepi Sungai Lusi," terang Radi, Kadus
Geneng.
Diberi Nama
Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada Kades Kedungrejo Nur Rois.
Atas kesepakatan sesepuh desa dan tokoh ulama setempat, penemuan makam
kuno tersebut kemudian diberitahukan kepada Kiai Salman, ulama terkenal
asal Pompongan Kabupaten Klaten.
"Kiai Salman berpesan, kerangka jenazah dan kain kafan yang ditemukan
di lereng Sungai Lusi agar dipindah ke makam Dusun Geneng. Oleh Kiai
Salman, almarhum atau jasad tersebut diberi nama Trisno Rajaningrum,"
tambah Radi.
Penemuan makam kuno di lokasi itu, tidak hanya terjadi saat ini saja.
Empat tahun lalu juga ditemukan makam kuno disekitar lokasi penemuan
yang sekarang. Oleh Kiai Salman, jenazah tersebut diberi nama Syeh
Abdullah Hawa, dan kerangka jenazahnya telah dipindah ke makam umum
dusun setempat.