Ini dia profile singkat dari Abraham Samad ketua KPK yang baru yang saya ambil dari Okezone.com
JAKARTA- Abraham Samad terpilih menjadi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2012- 2016. Dari 55 Anggota Komisi III DPR yang memiliki hak suara, 43 suara berhasil diraih Abraham.
Berikut Profil Singkat Pria Kelahiran Makassar 27 November 1966 tersebut.
Abraham Samad dikenal sebagai seorang advokat di Makassar yang kemudian mendirikan Anti-Corruption Committee (ACC). sebuah organisasi masyarakat sipil yang bergerak dalam pemberantasan korupsi. Lembaga tersebut fokus dalam menciptakan sistem pemerintahan yang baik dan sistem pelayanan publik maksimal
Abraham Menyelesaikan S1 di Universitas Hasanuddin pada 1993 angkatan 1987. Dia pun kemudian melanjutkan studi hingga doktor di universitas yang sama pada 2010.
Sejak 1995 dia menjadi advokat berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Tinggi (SK PT) pada 1995, kemudian setelah UU advokat ada, maka SK itu dikonversi menjadi kartu advokat dari Peradi.
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad berharap komisi antikorupsi ke depan mampu menetapkan skala prioritas pengananan perkara korupsi.
Saat uji kelayakan dan kepatutan di DPR, beberapa waktu lalu, Abraham menginginkan KPK menelisik korupsi di sektor perpajakan dan royalti sumber daya alam sebagai prioritas utama. "KPK harus punya fokus, bagi saya ada dua sektor, penerimaan negara yakni pajak dan royalti sumber daya alam yaitu pertambangan," kata Samad.
Menurutnya, skala prioritas dapat mengarahkan kinerja KPK. "Korupsi skala kecil biar dikerjakan kejaksaan dan kepolisian dengan supervisi KPK. Tapi KPK harus punya prioritas," imbuhnya.
Menurut Samad, fungsi supervisi antara KPK dengan Kejaksaan dan Kepolisian saat ini belum berjalan efektif. "Pandangan subyektif saya, semua berjalan sendiri-sendiri," ujar dia.
Advokat dan pegiat antikorupsi ini pun menegaskan akan independen bekerja meski perkara yang ditangani diduga melibatkan penegak hukum lain. "Saya tidak pernah ragu memberantas korupsi di lembaga penegak hukum, kita sikat. Kalau ditemukan rekening gendut, kita sidik juga, tidak boleh diskriminatif dalam pemberantasan korupsi," sambungnya.
sumber : http://adf.ly/45YhP
klik link diatas pilih skip add dipojok kanan atas
JAKARTA- Abraham Samad terpilih menjadi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2012- 2016. Dari 55 Anggota Komisi III DPR yang memiliki hak suara, 43 suara berhasil diraih Abraham.
Berikut Profil Singkat Pria Kelahiran Makassar 27 November 1966 tersebut.
Abraham Samad dikenal sebagai seorang advokat di Makassar yang kemudian mendirikan Anti-Corruption Committee (ACC). sebuah organisasi masyarakat sipil yang bergerak dalam pemberantasan korupsi. Lembaga tersebut fokus dalam menciptakan sistem pemerintahan yang baik dan sistem pelayanan publik maksimal
Abraham Menyelesaikan S1 di Universitas Hasanuddin pada 1993 angkatan 1987. Dia pun kemudian melanjutkan studi hingga doktor di universitas yang sama pada 2010.
Sejak 1995 dia menjadi advokat berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Tinggi (SK PT) pada 1995, kemudian setelah UU advokat ada, maka SK itu dikonversi menjadi kartu advokat dari Peradi.
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad berharap komisi antikorupsi ke depan mampu menetapkan skala prioritas pengananan perkara korupsi.
Saat uji kelayakan dan kepatutan di DPR, beberapa waktu lalu, Abraham menginginkan KPK menelisik korupsi di sektor perpajakan dan royalti sumber daya alam sebagai prioritas utama. "KPK harus punya fokus, bagi saya ada dua sektor, penerimaan negara yakni pajak dan royalti sumber daya alam yaitu pertambangan," kata Samad.
Menurutnya, skala prioritas dapat mengarahkan kinerja KPK. "Korupsi skala kecil biar dikerjakan kejaksaan dan kepolisian dengan supervisi KPK. Tapi KPK harus punya prioritas," imbuhnya.
Menurut Samad, fungsi supervisi antara KPK dengan Kejaksaan dan Kepolisian saat ini belum berjalan efektif. "Pandangan subyektif saya, semua berjalan sendiri-sendiri," ujar dia.
Advokat dan pegiat antikorupsi ini pun menegaskan akan independen bekerja meski perkara yang ditangani diduga melibatkan penegak hukum lain. "Saya tidak pernah ragu memberantas korupsi di lembaga penegak hukum, kita sikat. Kalau ditemukan rekening gendut, kita sidik juga, tidak boleh diskriminatif dalam pemberantasan korupsi," sambungnya.
sumber : http://adf.ly/45YhP
klik link diatas pilih skip add dipojok kanan atas